Yulistar
Yulistar
  • Mar 6, 2021
  • 241

Karhutla Membara, Kapolda dan Istri Kembali Padamkan Karhutla di Kelemantan Bengkalis

Karhutla Membara, Kapolda dan Istri Kembali Padamkan Karhutla di Kelemantan Bengkalis
Kapolda Riau dan Istri Padamkan api di Kelemantan Bengkalis

BENGKALIS - Karhutla membara di pulau Bengkalis terlihat Baju PDL Coklat yang dikenakan Kapolda Riau, Irjenpol Agung Setia Imam Efendi dan Istri membaur bersama sama tim gabungan dengan memakai baju PDL tak mulus lagi, kotoran tanah gambut, debu arang sisa kebakaran menempal dimana-mana, bahkan Kapolda seluruh mukanya  kotor oleh lumpur gambut karena memikul selang air.

Didampingi Wakil Bupati Bengkalis, H Bagus Santoso dan sejumlah pejabat Polda Riau, Kapolda bersama isteri berjibaku, turun langsung ikut memadamkan api di Desa Kelemantan Kecamatan Bengkalis.

Menggunakan Helikopter, Kapolda bersama isteri tiba di Desa Kelemantan sekitar pukul 09:00 Wib. Disambut Wabup H Bagus Santoso dan sejumlah pejabat Bengkalis, Kapolda langsung memilih naik sepeda motor bersama istri ketimbang naik mobil yg telah disiapkan, begitu juga Wabup Bengkalis, Bagus Santoso.

Sekitar 25 menit perjalanan, Kapolda bersama rombongan tiba di lokasi karhutla di Desa Kelemantan berbatasan dengan Desa Sekodi. Turun dari sepeda motor, Kapolda langsung memanggil sejumlah petugas pemadam dari BPBD, Polri, TNI, teknik memadamkan api di lahan gambut.

 "Usah ngebut-ngebut, lambat-lambat saja, yang penting apinya padam. Teknik memadamkan api di lahan gambut itu perlakuannya berbeda. Tak perlu cepat-cepat, lambat tak apa, " ujar kapolda.

Bersama isteri dan didampingi wakil bupati, H Bagus Santoso, Kapolda menyebrangi kanal mengambil slank air lalu ditembakkan ke titik-titik di dalam gambut yang masih mengeluarkan asap tebal. Tidak hanya satu titik, Kapolda menyambangi seluruh tim yang berjibaku di lapangan dengan 4 unit mesin porteble. 

"Hasil evaluasi kita hari ini, bahwa kita masih kekurangan mesin pompa air. Mohon ini, melalui pak Wabup, sampaikan ke ibu Bupati, hambatan-hambatan pemadaman di lapangan, terutama mesin pompa air, " ujar kapolda.

Kapolda juga meminta petugas di lapangan dan masyarakat tidak lengah. Harus disikapi sedemikian rupa, diatur dengan baik siapa yang turun ke lapangan siapa yang istirahat, "Jangan lengah, target kita tiga hari ke depan api semakin mengecil. Diatur ya, siapa yang jaga malam, diatur shipnya, " pinta Kapolda.

"Kita datang ke sini bukan untuk rapat atau apa, kita datang kesini untuk padamkan api. Semua disini sama, mau polisi, TNI, BPBD, masyarakat tujuannya hanya satu padamkan karhutla, " sambung Kapolda.

Dalam kesempatan tersebut Kapolda juga meminta kepada Camat Bengkalis, Ade Suirman untuk menggerakkan masyarakat bersama-sama memdamkan api, "Panggil pemilik lahan atau masyarakat lainnya untuk bersama-sama turun padamkan api. Kondisi seperti ini tidak bisa hanya kita serahkan ke petugas pemadam sajaz harus bersama-sama, " pinta Kapolda lagi.

"Terimakasih untuk semuanya, mari tetap semangat, jaga kekompakan, saling mengisi. Dengan bersama kita bisa, " sambung Kapolda seraya menyerahkan "vitamin" kepada petugas pemadam di lapangan.

Sementara itu Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso mengatakan, kedatangan Kapolda bersama isteri selain turun langsung melakukan pemadaman dan memberikan arahan-arahan juga menambah semangat kepada para petugas di lapangan.

"Luar biasa pak Kapoda Riau, bersama isteri langsung turun melakukan pemadaman. Dan ini tentu menjadi penyemangat bagi pemerintah Kabupaten Bengkalis juga rekan-rekaman di lapangan untuk bekerja lebih giat lagi, " sebut Bagus.

Apa-apa yang menjadi evaluasi kapolda seperti penyediaan mesin pompa air, keikutsertaan masyarakat dan lainnya akan menjadi perhatian penuh Pemkab Bengkalis.

"Sekali lagi kami sampaikan, mohon tidak memerun saat membersihkan atau membuka lahan perkebunan baru. Tengoklah, kalau sudah seperti ini, kita semua jadi susah, " pesannya lagi.

Masih dii lokasi yang sama, Kades Kelemantan, Nangak mengatakan, saat ini pihaknya membutuhkan mesin pompa air untuk melakukan pemadaman dan pendinginan, minimal 2 unit.

Ditanya luas lahan yang terbakar, kata Nangak diperkirakan sudah puluhan hektare, mulai dari Desa Palkun, Kelemahan dan Kelemantan Barat. (yulistar)

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU