BENGKALIS - Petani dan pelaku usaha bidang pertanian mendapatkan perhatian dari wakil bupati Bengkalis Bagus Santoso ke kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Desa Pamatang Duku bersama PPL, pengurus KTNA Kecamatan Bengkalis, camat, para kepala desa, serta sejumlah kepala OPD.
Pemkab Bengkalis secara konsisten mendorong melalui stimulus maupun program-program pendampingan dan pembinaan oleh Perangkat Daerah terkait.
Pulau Bengkalis kata wabup memiliki potensi pertanian yang luar biasa, segala macam tanaman pangan dan perkebunan bisa tumbuh subur di pulau Bengkalis, ”Seperti tanaman Semangka yang kita panen hari ini, ada 3000 batang dan menjelang puasa nanti ada 5000 batang lagi, Semangka ini ditanam oleh kawan-kawan di BPP. Kendati masa tanam belum terukur, itu tidak ada persoalan dan terus berlanjut, ” ujar Bagus Santoso, Senin (29/3) sore lalu.
Yang jelas kata Bagus, di masa pemerintahan Kasmarni-Bagus, dari tanaman pangan harus gas pol. Pertama bagaimana mengejar kembali target swasembada beras. Bagaimana menargetkan 10 ribu hektar atau minimal 7200 hektar.
“Di Kabupaten lain bahkan sudah menghasilkan tiga varitas padi, sepert Siak dan Pelalawan, kita malah satu varitas pun tak ada. Ini menjadi tantangan kita, untuk kembali berpacu minimal ada satu varitas yang dihasilkan dari Bengkalis, ” imbuh Bagus.
Bagaimana mendorong agar petani tertarik gemar bercocok tanam padi dan tanaman pangan lainnya, kata mantan wartawan ini, Pemkab Bengkalis akan memberikan stimulus atau rangsangan, baik melalu cetak sawah, bantuan pupuk dan bibit juga bantuan lain yang berkaitan dengan usaha pertanian itu sendiri.
Dalam kesempatan tersebut, Bagus juga menyampaikan bahawa di pemerintahan Kasmarni-Bagus, pihaknya serius menangani persoalan asset, termasuk asset tanah milik Pemkab Bengkalis. Dari 3000 persil asset milik Pemkab Bengkalis yang klier kata Bagus baru sekitar 10 persen.
“Kita akan garap lahan-lahan milik pemerintah yang terbiar, saya sekarang sedang menanam Talas Mexico di jalan Bantan, begitu juga di Desa Sungai Linau Kecamatan Siak Kecil. Bibit dan pupuknya saya usahakan sendiri tanpa APBD. Saya berharap kebun Talas ini kelak bisa jadi percontohan untuk kita kembangkan lebih besar lagi, ” ungkapnya.
Sudah tidak memungkinkan lagi pembiayaan pembagunan Bengkalis hanya bertumpu pada APBD, harus ada sektor lain yang digenjot untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, termasuk sektor pertanian, ” Bersama petani masyarakat makmur, ” tutup Bagus. (yulistar)