RUPAT UTARA - Potensi Kepariwisataan Pulau Rupat secara gencar harus di promosi, Seperti pantai sepanjang 17 KM di Teluk Rhu, pulau kecil Beting Aceh menjadi incaran investor. Sayang, pulau ini masih minim sentuhan infrastruktur terutama jalan.
“Bupati sebelumnya telah memulai pembangunan jalan poros, hanya memang belum bisa menyentuh semua destinasi wisata. Tidak sedikit dana yang sudah digelontorkan dari APBD kita, mencapai ratusan miliar, tapi baru sebagian kecil yang terbangun, ” sebut Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso.
Ungkapan tersebut disampaikan Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Masyarakat Sadar Wisata Riau (MASATA RIAU) di Pulau Rupat, Kamis (25/3) di Villa Anting Putri Rupat Utara.
Dikatakan wabup, sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial dan strategis untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah, maka program pengembangan dan pemanfaatan sumber daya dan potensi pariwisata daerah perlu dikembangkan dengan harapan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi daerah dan masyarakat.
Baca juga:
Legenda Kerajaan Talaga Manggung Majalengka
|
“Apresiasi tinggi kami sampaikan kepada kawan-kawan MASATA Riau, yang jauh-jauh menggelar rakerda di pulau Rupat ini. Saya yakin ini bagian dari misi MASATA Riau bagaimana potensi wisata di pulau Rupat bisa berkembang dan lebih dikenal banyak orang, ” imbuh Bagus.
Kabupaten Bengkalis memiliki banyak potensi wisata, baik wisata mangrove, wisata religi, wisata pantai, wisata alam, wisata bahari, wisata budaya dan masih banyak lagi wisata-wisata lainnya termasuk wisata pantai Pulau Rupat.
Khusus di Rupat Utara ini potensi wisatanya sangat luar biasa. Dengan pasir putihnya sepanjang 17 kilometer ditambah dengan kondisi pantainya yang sangat bersih, pesona yang memanjang dari timur ke barat dan berhadapan langsung dengan Malaysia.
"Kita lihat banyak kapal-kapal nasional dan internasional yang melintasi Selat Malaka dan didukung pula dengan keberadaan Pulau Beting Aceh serta keadaan laut yang memiliki kedalaman 10 hingga 30 meter, tentunya semua itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung kesini", Ungkap Bagus
Sebagai bukti bahwa Pulau Rupat memiliki potensi kepariwisataan yang sangat memikat, tambah Bagus Pemerintah Pusat telah menetapkan Pulau Rupat sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) berdasarkan peraturan pemerintah nomor 50 tahun 2011 tentang rencana induk pembangunan kepariwisataan nasional tahun 2010 - 2025. Bahkan dalam visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bengkalis 2021-2025, Pulau Rupat juga telah ditetapkan sebagai cluster pengembangan pariwisata Kabupaten Bengkalis.
"Untuk itu mengingat pembangunan kepariwisataan merupakan pembangunan yang melibatkan multisektor, multi stakeholder, multidisiplin, Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga telah membuat rancangan peraturan daerah Kabupaten Bengkalis tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Bengkalis tahun 2021 - 2035 dan saat ini masih dalam tahap pembahasan bersama rekan-rekan DPRD Kabupaten Bengkalis", Tambah Bagus seraya mengajak MASATARIAU untuk mempromosikan keindahan pariwisata khususnya pulau rupat ini di daerahnya masing-masing.
Bagus mengajak MASATA Riau dan pihak lain untuk bersama bersinergi membangun Rupat, terutama bagaimana meyakinkan pemerintah pusat agar mengucurkan dana untuk pengembangan wisata di Rupat.
Hadir pada Rakerda tersebut Kepala DPMPTSP Provinsi Riau H. Helmi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Heri Indra Putra, Kepala Bappeda Hadi Prasetyo, Kadis Parbudpora Anharizal, Kadis Perikanan Herliawan, Ketua Panitia MASATARIAU Khairul Amri, Sekretaris DPD MASATA Riau, Penasehat DPD MASATARIAU Arivin, Master Wisata Risna Yanti, GM Vila Anting Putri Djoko. (yulistar)